6 Mitos Diabetes yang Masih Banyak Dipercaya, Padahal Salah Besar!

Yazan B

Mitos Diabetes yang Masih Banyak Dipercaya, Padahal Salah Besar!

Diabetes dan Mitos yang Berkembang

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang jumlah penderitanya terus meningkat di Indonesia maupun dunia. Sayangnya, di tengah upaya edukasi tentang diabetes, masih banyak mitos salah kaprah yang dipercaya banyak orang.

Mitos ini bisa berbahaya karena membuat orang meremehkan kondisi diabetes atau justru melakukan penanganan yang salah.

Menurut lembaga amal Diabetes UK yang berdiri sejak 1937 di Inggris, informasi yang keliru dapat memperburuk kondisi pasien, bahkan meningkatkan risiko komplikasi serius.

Yuk, kita bongkar mitos-mitos diabetes yang ternyata salah besar, beserta penjelasan faktanya!

1. Diabetes Tipe 2 Bukanlah Penyakit Serius

Mitos: Diabetes tipe 2 dianggap sebagai gangguan ringan yang tidak perlu dikhawatirkan.
Fakta: Tidak ada jenis diabetes yang bisa dianggap remeh.

Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf, bahkan mengancam jiwa.

Pengendalian gula darah secara konsisten melalui pola makan sehat, olahraga, dan pengobatan adalah kunci agar pasien tetap bisa hidup sehat dan produktif.

2. Diabetes Tipe 2 Hanya Menyerang Orang Gemuk

Mitos: Diabetes tipe 2 hanya dialami orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Fakta: Obesitas memang faktor risiko utama, tapi bukan satu-satunya penyebab.

Faktanya, sekitar 20% penderita diabetes tipe 2 memiliki berat badan normal atau bahkan kurus. Faktor genetik, usia, dan pola hidup juga sangat memengaruhi. Jadi, siapa pun bisa terkena diabetes, meskipun berat badannya ideal.

3. Penderita Diabetes Hanya Boleh Makan Produk Khusus Diabetes

Mitos: Pasien diabetes hanya bisa mengonsumsi makanan berlabel “untuk penderita diabetes”.
Fakta: Produk khusus diabetes seringkali justru menyesatkan.

Banyak produk tersebut tetap mengandung pemanis atau alkohol gula yang tetap bisa memengaruhi kadar glukosa darah. Selain itu, harganya lebih mahal dan bisa menimbulkan efek samping pada sebagian orang.

Baca Juga:  4 Bahaya Tidur dengan Kipas Angin, Waspada Efeknya untuk Kesehatan

Pilihan terbaik tetaplah makanan alami dan bergizi seimbang sesuai saran dokter atau ahli gizi.

4. Penderita Diabetes Tidak Boleh Berolahraga

Penderita Diabetes Tidak Boleh Berolahraga

Mitos: Olahraga dilarang untuk penderita diabetes karena bisa memperburuk kondisi.
Fakta: Justru sebaliknya, olahraga adalah salah satu cara terbaik mengendalikan diabetes.

Aktivitas fisik membantu menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta menjaga berat badan ideal.

Jenis olahraga bisa disesuaikan dengan kondisi pasien, misalnya jalan kaki, yoga, berenang, atau bersepeda. Tentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai rutinitas olahraga.

5. Orang dengan Diabetes Lebih Mudah Sakit

Mitos: Penderita diabetes lebih gampang sakit dibanding orang sehat.
Fakta: Penderita diabetes tidak otomatis lebih sering sakit, tapi ketika sakit kondisinya bisa lebih parah.

Hal ini karena kadar gula darah yang sulit dikendalikan dapat membuat infeksi lebih cepat berkembang.

Oleh sebab itu, pencegahan penyakit jadi penting, seperti melakukan vaksinasi, menjaga pola makan, olahraga teratur, serta kontrol gula darah rutin.

6. Diabetes Adalah Penyakit Menular

Mitos: Diabetes bisa menular lewat sentuhan, bersin, atau darah.
Fakta: Diabetes tidak bisa menular seperti flu atau infeksi virus.

Yang bisa terjadi adalah faktor genetik. Jika orangtua memiliki diabetes, anaknya memang berisiko lebih tinggi mengalaminya.

Namun, risiko ini bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, menjaga berat badan, dan rutin cek kesehatan.

Mitos tentang diabetes masih banyak dipercaya, padahal salah besar. Mulai dari anggapan bahwa diabetes tipe 2 bukan penyakit serius, hanya menyerang orang gemuk, hingga larangan olahraga – semuanya tidak benar.

Faktanya, diabetes adalah penyakit kronis yang membutuhkan pengelolaan konsisten. Edukasi yang benar, pola hidup sehat, dan konsultasi rutin dengan tenaga medis adalah cara terbaik untuk menjaga kualitas hidup penderita diabetes.

Jadi, jangan mudah percaya mitos. Pastikan selalu mencari informasi dari sumber terpercaya agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Juga:  Waspada Pre-Diabetes: Tanda-Tanda Awal yang Sering Diabaikan

Related articles